Jumat, 25 September 2009

Profil Paul McCartney

Pada postingan kali ini saya akan menulis sedikit tentang idola dan inspirasi saya hingga saat ini dalam bermusik, Paul McCartney, bassis dari grup band legendaris The Beatles.

Paul McCartney atau lengkapnya James Paul McCartney, lahir di Liverpool, Merseyside, England, Inggris, 18 Juni 1942. Ia adalah seorang penyanyi, penulis lagu dan juga multi-instrumentalis, selain juga sangat terkenal sebagai personel grup legendaris, The Bettles.

Dirinya bersama dengan John Lennon dianggap sebagai pribadi yang berpengaruh dalam sejarah musik rock dunia. Bahkan McCartney tercatat dalam Guinness World Records dengan catatan sebagai penerima penghargaan 60 gold discs dan berhasil menjual album 100 Juta singles. Lagunya berjudul Yesterday tercatat telah diputar 7,000,000 kali di stasiun TV dan radio di seluruh American.

Berikutnya pada Appril 1970 McCartney mulai menempuh karir solo dan membentuk grup musik Wings bersama istrinya Linda McCartney. Bersama Wings lewat singlenya Mull of Kintyre (1977) juga tercatat sebagai single pertama yang berhasil terjual hingga dua juta copi di Inggris.

Pemiliki jaringan bisnis MPL Communications ini juga pernah membintangi film RUPERT AND THE FROG SONG (animasi, 1981) dan TROPIC ISLAND HUM (1997), bahkan menjadi sutradara untuk film dokumenter pendek THE GRATEFUL DEAD.

Sementara itu, dalam perjalanan hidupnya McCartney pernah menjalin hubungan dengan aktris Jane Asher (1963-1968), namun akhirnya menikah dengan seorang photografer Linda Eastman (1969). Dari perkawinan dengan perempuan yang akhirnya meninggal karena kanker itu dikaruniai tiga orang anak, James McCartney, Stella McCartney dan Mary McCartney.

Pasca kematian istrinya McCartney kemudian menikahi bintang model Heather Mills, meski kemudian bercerai pada 29 Juli 2006. Dari perkawinan mereka dikaruniai putri Beatrice Milly McCartney.

Kamis, 24 September 2009

Tips Memodifikasi Bass

Memodifikasi sebuah alat musik sebenarnya sudah ada sejak dulu, dimanapun musisi itu berasal, maksudnya bagi sebagian musisi hal seperti ini sudah seperti hobby mereka. Jadi alasannya tidak selalu pada masalah dana yang belum mencukupi untuk membeli bass baru sesuai dengan yang diidamkan.
Modifikasi sendiri bisa bermacam-macam, mulai dari yang paling umum (hal ini paling banyak dilakukan) yaitu mengganti pick up, mengganti neck atau body (dengan bahan kayu yang berbeda termasuk model dan skala yang ikut berbeda pula), mengganti circuit, mengganti bridge dan string tunner, dan terakhir mengganti ukuran fret atau perubahan fretted/fretless.

A. Mengganti Pick Up
Ini yang paling sering dilakukan bass player, tujuannya ingin merubah karakter sound dari yang sebelumnya atau juga merubah pick up passive menjadi active. Karena adanya anggapan beda merk akan berbeda karakter sound-nya, dan beda jenis (seperti humbucker dan precision) akan beda karakter sound. Sebenarnya kedua-duanya benar hanya saja urut-urutan kalau mau di ukur kadar perbedaannya dari yang paling menonjol adalah jenis pick up humbucker, precison, atau yang model jazz bass, perbedaan karakter pick up ini disebabkan oleh banyak hal diantaranya adalah jenis magnet yang dipergunakan pick up tersebut. Dan untuk merk pasti ada sedikit perbedaan (biar tidak sama dengan merk lain) tapi pada dasarnya karakter tetap sesuai dengan skema atau komponen-komponen pada jenis-jenis pick up diatas.

B. Mengganti Neck dan Body
Ada juga yang ingin merubah sound bass dari body-nya, dalam artian merubah jenis kayunya dan bukan desainnya (model). Karena memang perbedaan kayu pada body lumayan ada pengaruhnya untuk sound yang dihasilkan. Umumnya jenis kayu-kayu yang jadi bahan untuk gitar adalah maple, mahogany, bubinga, koa, zebra wood, ash wood. Kayu-kayu ini terpilih karena resonansinya bagus untuk suara dan kuat tapi serat kayunya dinamis (tidak kaku). Jenis maple karakternya lebih bright (hi) dan biasanya untuk neck, ada juga bubinga yang lebih mid (halus) soundnya, dan boddy kebanyakan mahogany, ash, atau agatis.
Kalau ingin mengganti jumlah fret misalkan dari 20 ke 24 atau sebaliknya loe perhatikan pada skalanya, karena skala tersebut tersebut akan berpengaruh pada tension (ketegangan) senar dan juga picth dari tone di setiap fret. Skala ini biasanya di ukur dari nut sampai bridge (bagian terdalam) dan sebaiknya teman-teman konsultasi terlebih dahulu ke pembuat neck-nya. Karena masing-masing bass (merk) berbeda skala.

C. Mengganti Circuit
Mengganti circuit (knob-knob yang terdapat di body/ mesin di dalam bass) biasanya untuk merubah dari passive ke active circuit. Kalau merubah circuit passive menjadi active sebaiknya pick up tetap passive, ini untuk menghilangkan noise (daya berlebih) atau gain yang berlebihan.
Ada merk pick up yang menjual satu paket pick up jenis jazz bass ataupun precision yang sekalian dengan potensionya, tergantung anda maunya seperti apa. Circuit active berarti ada fasilitas EQ-nya, sedangkan passive belum ada EQ. Baik bass active ataupun passive itu sama saja, semua lebih kepada kebutuhan si musisi dan selera.

D. Mengganti Bridge Atau Tunner Machine
Untuk yang satu ini agak jarang terjadi, meskipun ada juga yang mencobanya. Jenis dan tipe bridge bermacam-macam, yang mendasar adalah perbedaan pada jenis mono rail atau standard. Untuk yang jenis standard loe2 semua sudah tahu, sedangkan untuk jenis mono rail (terpisah satu-satu dan tidak berpijak di lempengan yang sama) dimaksudkan agar getaran senar yang satu tidak merambat ke senar lainnya, dengan demikian sedikit meredam noise dan sound dari not tidak dikotori oleh senar lainnya. Untuk penggantian tunner machine tidak begitu pengaruh ke sound, ini biasanya untuk keawetan dan lebih ke model. Ada juga tunner machine yang memiliki fasilitas untuk mengunci senar agar tidak gampang lepas dari tunner machine seperti yang terdapat pada merk wilkinson. Bahkan ada juga yang terdapat fasilitas D-tunner/drop D pada tunner untuk senar E, fungsinya untuk menurunkan nada E turun 1 menjadi D. Tergantung anda membutuhkan yang mana. D-tunner juga ada pada bridge mono rail (senar E) seperti pada Ibanez SR 300 Prestige (Jepang).

E. Mengganti Ukuran Fret (Fretted ke Fretless)
Ukuran fret bisa dibilang memiliki pengaruh ke sound meskipun tidak secara langsung. Maksud disini perbedaan ukuran, ialah lebih pada kenyamanan tangan kiri dalam menciptakan not-not yang bagus (clarity). Mungkin di beberapa teknik bermain bass ukuran fret juga berpengaruh di dalam kenyamanan. Sedangkan perubahan fretted ke fretless atau sebaliknya juga ada pengaruh pada sound, kalau dari fretted ke fretless (fretless yaitu fretnya dihilangkan/tanpa fret) lebih mudah karena tanpa harus memikirkan skala tiap fret, tapi tidak semua jenis bass bagus dijadikan fretless, karena sound bass fretless itu khas dan spesifik. Dan untuk merubah fretless ke fretted lebih sulit di karenakan loe harus benar2 tepat pada skala tiap-tiap fret (dari fret 1 sampai seterusnya), salah didalam skala akan mengahasilkan sound atau not yang fals (sumbang) pada not yang terdapat di fret yang skalanya salah tersebut.

Selamat memodifikasi bass dan menikmati hobby baru.

Jumat, 05 Juni 2009

Interval

Interval adalah awal dari bagaimana chord bisa terbentuk sehingga harmoni bisa terbentuk. Tentu saja kita harus mempelajarinya agar dapat mengetahui bagaimana susunan dasar dari sebuah chord.

Mengapa anda harus belajar teori?

Teori adalah "tools" buat musisi. Dengan mempelajari teori anda dapat mengetahui alasan kita bermain seperti itu, bagaimana cara bermain seperti itu, bagaimana cara menghasilkan musik yang seperti itu. Tentu saja ide-ide kita jadi berkembang lebih luas dengan adanya teori.

Mengapa anda harus belajar interval?

Interval adalah awal dari bagaimana chord bisa terbentuk sehingga harmoni bisa terbentuk. Tentu saja kita harus mempelajarinya agar dapat mengetahui bagaimana susunan dasar dari sebuah chord. Pada saat anda sudah mengetahuinya dengan lebih baik, ini akan sangat membantu saat anda "transcribe" (dalam bahasa populernya ngulik) sebuah lagu, karena dengan menguasai interval, anda sudah dapat mengetahui susunan melodi dan chord tersebut, bahkan tanpa menggunakan alat musik.


Interval (1)

Yang membangun melodi dan harmoni adalah interval, dapat dikatakan interval adalah jarak antara dua nada. Contoh berikut akan menggambarkan jarak interval dari nada pertama (Root), jarak yang terkecil (jarak setengah nada/half step) hingga ke oktaf/octave.

Contoh Interval pada C major scale

C major scale:
C D E F G A B C

1 2 3 4 5 6 7 8

FIRST INTERVAL.......................Root/prime note/note awal
SECOND INTERVAL.................Jarak dari C ke D
THIRD INTERVAL......................Jarak dari C ke E
FOURTH INTERVAL..................Jarak dari C ke F
FIFTH INTERVAL.......................Jarak dari C ke G
SIXTH INTERVAL......................Jarak dari C ke A
SEVENTH INTERVAL...............Jarak dari C ke B
EIGTH INTERVAL......................Jarak dari C ke C yang lebih tinggi/octave

Interval-interval tersebut terdapat dalam C major scale dan dinamakan diatonic interval. Ada dua macam interval dalam diatonic interval yaitu major interval dan perfect Interval

C ke C adalah Unison

C ke D adalah Major Second

C ke E adalah Major Third

C ke F adalah Perfect Four

C ke G adalah Perfect Fifth

C ke A adalah Major Sixth

C ke B adalah Major Seventh

Kamis, 04 Juni 2009

Bass Tab (Lepaskan Diriku-J Rocks)

Karena banyaknya email yang masuk yang isinya meminta saya untuk mempostingkan tab-tab bass lagu milik J Rocks, pada postingan kali ini saya akan memberikan tab bass lagu Lepaskan Diriku.

Intro
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|–3–3–3–3–3–3–3–3–|–3–3–3–3–3–3–3–3–|
E|————————–|—————–3–/—-|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|-10-10-10-10-10-10-10-10–|-10-10-10-10-10-10-10-10–|————————–|————————–|
A|/————————-|————————–|–7–7–7–7–7–7–7–7–|–7–7–7–7–7–7–7–7–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|
A|-10-10-10-10-10-10-10-10–|-10-10-10-10-10—-10—–|
E|————————–|—————-10—-10-|

Verse 1
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|———-/5–5———–|————————–|————————–|
A|——–3–3–3–3–3–3–|–3–3–3——–3–5–6–|–7–7–7–7–7–7–7–7–|–7–8–7–7—–7——–|
E|————————–|————————–|————————–|——————–7–0–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|————————–|—–2—–3—–2—–2–|
E|–1–1–0–1–1–1–0–1–|–1–1–0–1–1–1–0–1–|–4–4–4–4–4–4–4–3–|–3—–3———–3—–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|———-/5–5———–|————————–|————————–|
A|——–3–3–3–3–3–3–|–3–3–3——–3–5–6–|–7–7–7–7–7–7–7–7–|–7–8–7–7—–7——–|
E|————————–|————————–|————————–|——————–7–0–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|————————–|——–2—–3—–2—–|
E|–1–1–0–1–1–1–0–1–|–1–1–0–1–1–1–0–1–|–4–4–4–4–4–4–4–3–|–3–3—–3—–3—–3–|

Pre-chorus 1
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|–/7—–/7—————|————————–|————————–|
A|–7—7—7——-7——-|—————–7–7—–|–5—5—5——-5——-|——–2—–3–2—–2/-|
E|————–7——-5—|———————–5–|————–5——-3—|—–3—–3——–3—–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|–/7—–/5——5——–|————————–|————————–|
A|–7—7—7——-7——-|——————–7—–|–5—–3–5–5—–3–5–|–5—–3–5–5—–3—–|
E|————–7——-5—|———————–5–|—–5———–5——–|—–5———–5—–5–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|————————–|————————–|
E|–6——–6–6–6–6–5–|–3——–3–3–3–3–3–|–3–/15——————|————————–|

Chorus 1
G|————————–|——-/7–5—–5–4—–|————————–|——-/7–5—–5–4—–|
D|————————–|—–5—————–5-|————————–|—–5—————–5-|
A|–3–3–3–3–3–3–3–3–|–3———————–|–2–2–2–2–2–2–2–2–|–2———————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–1–1–1–1–1–3–1–0–|–0–0–0–0–3–0–3–0–|–5–5–5–5–5–5–5–5–|–5–5–5–5–5/17——-|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5/–|——–3–3–5–3—–0–|–2–/9——-7–7–5–7–|–7–5–5–3–3–2–3–2–|
A|–5———–5———–|—–5————–2—–|————————–|————————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5—|–5–3–3–2–2–3–3–5–|————————–|——————–9—–|
A|–5———–5———–|————————–|–3–3–3–3–3–3–3–3–|–3–3–3–3–3-10—-10–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|
D|-10———————–|
A|————————–|
E|————————–|

Verse 2
G|—-12-10–9————–|————————–|————————–|————————–|
D|————-12-10–9—–|————————–|————————–|————————–|
A|———————-10–|–3—–2–3————–|–3—–2–3—–3–5–6–|–7——–7————–|
E|————————–|—–3—————–3–|—–3——————–|—–X–7————–7–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–7——–7————–|————————–|————————–|————————–|
E|—–X–7————–0–|–1–0–1–1———–0–|–1–0–1–1———–3–|–4–0–3–4———–1–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|———–2–2—–2—–|–3—–2–3————–|–3—–2–3—–3–5–6–|–7——–7————–|
E|–3–X–3——–3—–3–|—–3—————–3–|—–3——————–|—–X–7————–7–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–7——–7————–|————————–|————————–|————————–|
E|—–X–7————–0–|–1–0–1–1———–0–|–1–0–1–1———–3–|–4–0–3–4———–1–|

G|————————–|
D|————————–|
A|———–2–2—–2—–|
E|–3–X–3——–3—–3–|

Pre-chorus 2
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–7—7—7——-7——-|——————–7–5–|–5—5—5——-5——-|——————–5–6–|
E|————–7——-5—|–5—–0–5–0–5——–|————–5——-3—|–3——–0–3–0——–|

G|————————–|————————–|——————-/9–7–|————————–|
D|————————–|————————–|—————–5——–|–7–9h10p9h10p9—-9—–|
A|–7—7—7——-7——-|————————–|–5–5–5–5–5———–|—————–10—10–|
E|————–7——-5—|–5—–0–5–0–5–0—–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|————————–|————————–|
E|–6——–6–6–6–6–5–|–3——–3–3–3–3–3–|–3–/15—————–|————————–|

Chorus 2
G|————————–|——-/7–5—–5–4—–|————————–|——-/7–5—–5–4—–|
D|————————–|—–5—————–5-|————————–|—–5—————–5-|
A|–3–3–3–3–3–3–3–3–|–3———————–|–2–2–2–2–2–2–2–2–|–2———————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–1–1–1–1–1–3–1–0–|–0–0–0–0–3–0–3–0–|–5–5–5–5–5–5–5–5–|–5–5–5–5–5/17——-|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5/–|——–3–3–5–3—–0–|–2–/9——-7–7–5–7–|–7–5–5–3–3–2–3–2–|
A|–5———–5———–|—–5————–2—–|————————–|————————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5—|–5–3–3–2–2–3–3–5–|——–2—–3–2—-/10-|—10-/12-10–9–5——–|
A|–5———–5———–|————————–|–3——–3——–3—–|——————–7–5–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–3—–3——–3–3—–|–3–3–3–3—–3–3—–|–7—–7—–7–7–7—–|-10-10-10-10-10-10-10-10–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

Interlude
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|————————–|————————–|————————–|——–5–5–6–5—–5–|
E|–4–4–4–4–4–4–4–4–|–4–4–4–4–4–4/11–4–|–6–6–6–6–6–6–6–6–|–6–6————–6—–|

G|——–8————–8–|——–8————–8–|————————–|————————–|
D|——————–8—–|——————–8—–|——–5————–5–|——–5—————–|
A|–6———–6–6——–|–6———–6–6——–|——————–5—–|————————–|
E|————————–|————————–|–3———–3–3——–|–3———0-3—/——|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|——–6———–6—–|——–6——–3——–|——–5—–5–6–5-/8–|–8–6–6–5–5–6–5—–|
E|–4–4—–4–4–4—–4–|–4–4—–4–4—–6–4–|–6–6—–6————–|———————–6–|

G|————————–|—————–9-10-12–|————————–|
D|————————–|——–9-10-12———–|————————–|
A|————————–|-10-12——————–|-10———————–|
E|–3–3–3–3–3–3–3–3–|————————–|————————–|

Chorus 3/Outro
G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|-10-10-10-10-10-10-10-10–|-10-10-10-10-10-10-10-10–|–9–9–9–9–9–9–9–9–|–9–9–9–9–9–9–9–9–|
A|————————–|————————–|————————–|————————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|–8–8–8–8–8–8–8–8–|–7–7–7–7–7–7——–|————————–|————————–|
A|————————–|——————–7–7–|–5–5–5–5–5–5–5–5–|–5–5–5–5–5–5–5–5–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|——————3—5/–|——–3–3–5–3—–0–|–2–/9——-7–7–5–7–|—–5–5–3–3–2–3–2–|
A|–5–/12–12–5———–|—–5————–2—–|————————–|————————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5—|–5–3–3–2–2–3–3–5–|——–2—–3–2—-/10-|—10-/12-10–9–5——–|
A|–5———–5———–|————————–|–3——–3——–3—–|——————–7–5–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|——-/7–5—–5–4—–|————————–|——-/7–5—–5–4—–|
D|————————–|—–5—————–5-|————————–|—–5—————–5-|
A|–3–3–3–3–3–3–3–3–|–3———————–|–2–2–2–2–2–2–2–2–|–2———————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|————————–|————————–|————————–|————————–|
A|–1–1–1–1–1–3–1–0–|–0–0–0–0–3–0–3–0–|–5–5–5–5–5–5–5–5–|–5–5–5–5–5–5—–5–|
E|————————–|————————–|————————–|——————–5—–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|———————-5/–|—–5–3–3–2–2–5–2–|–2–/9——-7–7–5–7–|–7–5–5–3–3–2–3–2–|
A|——–5—–5–0–5—–|————————–|————————–|————————–|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

G|————————–|————————–|————————–|————————–|
D|—–/7—7——-3—5—|–5–3–3–2–2–3–3–5–|————————–|———9-10————-|
A|–5———–5———–|————————–|–3—–3—–3–3–3—–|–3–/10——————|
E|————————–|————————–|————————–|————————–|

Rabu, 03 Juni 2009

Cara Menentukan Nada Dasar

Dalam bermain bass sangat penting untuk mengetahui nada dasar dari lagu yang akan kita bawakan. Karena apabila salah mendeteksi nada dasar sebuah lagu maka dijamin anda bakalan bermain bass dengan amat sangat anehnya, karena tidak akan ada satupun nada yang kita mainkan sebagai improvisasi yang masuk ke nada dasar lagu yang kita bawakan. Lalu bagaimana cara yang paling cocok buat menentukan sebuah lagu itu bermain di nada dasar apa.

Dari banyak cara, ada satu artikel dari majalah Bass Player by Dave la Rue yang akan saya share buat teman semua disini..tentang bagaimana menentukan nada dasar sebuah lagu. Caranya mudah, cuma harus mengerti major & minor triad.

Mungkin teman semua sudah sangat familiar dengan yang namanya major or minor triad. Yakni 3 nada yang dirangkai sebagai bagian dari improvisasi. Coba perhatikan urutan nada di bawah ini:

C Major ---------> C D E F G A B C'

I untuk C triadnya adalah : C E G --------> major
II untuk D triadnya adalah : D F A --------> minor
III untuk E triadnya adalah : E G B ---------> minor
IV untuk F triadnya adalah : F A C ---------> major
V untuk G triadnya adalah : G B D ---------> major
VI untuk A triadnya adalah : A C E ----------> minor

Karena untuk semua chord berlaku hal yang sama, maka digunakanlah roman numerals I, II, III...etc untuk menandai.
Dari urutan chord C major itu diperolehlah rumus sebagai berikut :

Rumus :

I chords selalu major
II chords selalu minor
III chords selalu minor
IV chords selalu major
V chords selalu major
VI chords selalu minor
VII chords selalu diminished

atau secara singkat 1,4,5 selalu major; 2,3,6 selalu minor dan 7 selalu diminished.

Contoh 1 :

Coba anda perhatikan dan menebak nada dasar apa lagu berikut ini :

D G Bm A D ---------> Misalkan kita berasumsi bahwa progress chord ini bernada dasar G maka coba kita analisa

G A B C D E F
I II III IV V VI VII

Analisa :

1. Chord D -----> dalam G major chord D menempati posisi chord V;
yang mana menurut rumus kita V chords adalah selalu major (benar)
2. Chord G ------> dalam G major chord G menempati posisi chord I ;
yang mana menurut rumus kita I chords adalah selalu major (benar)
3. Chord Bm ----> dalam G major chord B menempati posisi chord III;
yang mana menurut rumus kita III chords adalah selalu minor ( benar)
4. Chord A -------> dalam G major chord A menempati posisi chord II;
yang mana menurut rumus kita II chords adalah selalu minor (salah)

Dari fakta nomor 4 baru kita bisa mengetahui bahwa jika nada dasar lagu ini dari G seharusnya chord A dalam lagu itu adalah A minor dan bukan A major. Yang benar adalah, nada dasar untuk urutan chord di atas adalah D major. Karena dalam D major terdapat G major, B minor, A major dan pastinya D major.

Contoh 2 :

Am F G C Em

Contoh 3 :

B C#m E G#m F#m

Selamat Berlatih!!!!

Senin, 01 Juni 2009

Metode Mute Pada Slap Dengan Playing Hand

Pada postingan kemarin saya sudah menyinggung mengenai slap pada bass. Mungkin ada pembaca yang masih kurang puas dengan postingan terdahulu mengenai masalah slap. Pada postingan kali ini saya akan mencoba menjelaskan lebih jauh tentang slap.

Kali ini kita akan mengatur lamanya string bergetar dengan meredamnya atau menghentikan getarannya dengan menggunakan Playing Hand.

Mainkan riff di bawah ini:









Slap string E kemudian letakkan jari (Playing Hand) diatas string yang bergetar (tetapi tidak sampai menyentuh fret) agar getarannya berhenti. Inilah metode Mute yang saya maksud.

SPECIAL NOTE:
Cobalah dengarkan lagu Van Halen ‘Run with the Devil’. Perhatikan permainan bass Antony dalam Intro lagu. Seperti ada denyutan bass. Buat suara, hentikan sama sekali, buat suara lagi, hentikan lagi... begitu seterusnya. It’s so simple...

Ghost Note sebenarnya menurut saya bukan suatu nada, tapi hanya sebagai beat perkusif dalam barisan notasi. Jika Mute digunakan untuk menghentikan sustain string, maka Ghost Note dimainkan pada saat Mute dilakukan. Artinya begini: Letakkan Playing Hand di atas string (seperti melakukan Mute), kemudian petik/Slap string.

Satu hal lagi, metode ini hampir sama dengan metode Harmonic, namun jika dicermati Harmonic akan mempunyai resonansi yang lebih besar dari Ghost Note. Harmonic juga mempuyai Titik Spot tertentu, sedangkan Ghost Note menurut saya bisa dimana saja.

Perhatikan riff Slap & Pop di bawah ini:








Selamat berlatih!!!

Kamis, 28 Mei 2009

Slap Scale

Pada postingan kali ini saya akan menjabarkan mengenai skala pada saat kita bermain slap. Bassis perlu mengetahui skala yang digunakan untuk bermain slap agar permainan tidak terdengar sembarang pukul dan sembarang tarik. Latihan slap berikut ini bisa di jadikan pilihan apabila teman-teman bassist semua ingin bermain nada-nada yang biasa dimainkan dengan finger menjadi lebih variatif dengan slap.

Contoh 1 : C major scale

Nada senar tehnik

C A DOWN
D A UP
E D PLUCK
F D DOWN
G D UP
A G PLUCK
B G DOWN
C G UP


Contoh 2 : C minor scale (Aeolian)

Nada senar tehnik

C A DOWN
D A UP
Eb A PLUCK
F D DOWN
G D UP
Ab D PLUCK
Bb G DOWN
C G UP

Kedua latian ini bisa dijadikan basic untuk memainkan slap singing nantinya apabila masing-masing jari telah memiliki tingkat independen seperti saat kita bermain finger.

Selamat berlatih!!

Tehnik dan Mekanisme Slap

Teknik slap merupakan teknik yang penuh ritmik dan gaya perkusi. Dasar dari teknik permainan slap adalah pergerakan Thumb(T) dan Pluck(P). Maksudnya adalah menamparkan ibu jari kanan ke sebuah senar bass yang diikuti dengan cabikan jari tangan yang lain ke senar yang berbeda. Jika memainkan teknik slap, anda harus menemukan posisi yang tepat dan nyaman bagi anda. Teknik slap biasa dimainkan di aliran jenis musik funk dan R&B. Tetapi sesuai dengan perkebangan zaman, teknik ini dapat digunakan pada jenis musik apapun. Yang utama dalam memainkan teknik slap adalah mendahulukan untuk bermain bersih kemudian baru bermain cepat. Pada intinya slap itu memadukan 2 oktaf yang berbeda.

Pada tahap awal coba anda tempatkan jari telunjuk kiri di senar 3 fret ke-3, kemudian tempatkan jari kelingking kiri anda di senar 1 fret ke-5. Sekarang coba Tumb (T) and Pluck (P) di posisi jari tsb. Artinya tamparkan ibu jari kanan ke senar 3 diikuti cabikan telunjuk kanan pada senar 1. Ini yang saya maksud dari memadukan 2 oktaf yang berbeda pada nada dasar C.

Dalam permainan slap kita tidak boleh sembarang untuk memainkannya. Tidak sembarang pukul dan sembarang tarik, melainkan ada yang harus diperhatikan diantaranya, mekanisme dan scale dalam permainan slap itu sendiri. Berikut saya ingin berbagi tentang mekanisme dan scale itu sendiri. Namun untuk postingan kali ini saya akan menjabarkan dulu mengenai mekanisme bermain slap.

Mekanisme Slap:
1. Menggunakan kekuatan pergelangan tangan
Biasanya mekanisme ini digunakan untuk slap2 yang butuh kecepatan tinggi ataupun tehnik yang sulit seperti down up pluck, double pluck, dll sehingga tidak perlu menggunakan motion dan power tangan yang berlebih.

2. Menggunakan kekuatan lengan tangan
Mekanisme ini biasanya digunakan untuk slap yang cenderung lebih perkusif seperti slap2 marcus miller ( pattern drum) sehingga mempunyai hentakan yang lebih terasa dan lebih bertenaga. Sedangakan Flea merupakan gabungan keduanya. Apabila dia membutuh slap bertenaga dia menggunakan tenaga dari lengan, apabila mau yang lebih speed dia menggunakan tenaga dari pergelangan tangannya.

Rabu, 27 Mei 2009

Bassis Mendepak Gitaris

Boleh dikatakan bahwa pemain bass hampir kasat mata di depan penimat musik, padahal fungsinya demikian besar untuk menjaga ritme musik agar tidak melantur keluar dari koridor yang sudah ada. Kecenderungan lain adalah bentuk fisik dari instrument musik ini yang membuat pemain bass agak terbatasi ruang geraknya.


Meskipun tak disangkal ada beberapa yang mampu memukau penggemarnya. Publikasi yang mereka peroleh tak sedahsyat popularitas yang dimiliki oleh rekan-rekannya yang memanggul gitar atau yang menyanyikan lagu-lagu.

Meski demikian tak sedikit yang lantas mampu tampil ke depan dan memiliki nama yang meluas di mata publik. Contohnya, Katon Bagaskara dan Chrisye, dahulunya sebelum dikenali sebagai seorang penyanyi adalah pemain bass. Keunikan dari penyanyi yang juga bermain bass, mereka mengerti benar akan nada-nada yang dinyanyikan dalam lirik-liriknya. Ini bisa dilihat dan disimak pada permainan musisi Arthur Kaunang dari SAS, ia mampu memainkan bass yang memerlukan konsentrasi dengan menyanyikan lagu-lagunya. Bassis yang tampil ke depan sebagai musisi utuh adalah Erwin Gutawa, bassis ini dalam perkembangan musik di Indonesia telah mengubah wajahnya menjadi composer yang mampuni sekaligus konduktor orkestrasi modern.

Gitaris yang menjadi vokalis bukanlah hal yang istimewa, namun bila pemain bass yang juga menembangkan lagu, maka grup itu dianggap memiliki keunikan bila tak bisa disebut sebagai suatu keistimewaan. Hal ini bisa dilihat pada grup The Police yang menempatkan Gordon Summer alias Sting sebagai pemain bass sekaligus vokalisnya. Permainan bassnya tak pernah terdengar meleset meskipun ia tengah bernyanyi, begitu juga dengan Jack Bruce dari Cream dan Geddy Lee dari grup music Rush asal Canada yang tak hanya berperan sebagai vokalis dan bassis saja melainkan ia pun memainkan keboard, Kip Winger dari grup hair metal winger di tahun 1990-an tak berbeda jauh dengan Geddy Lee, keduanya juga menyanyikan performa yang cukup atraktif bila berada di atas panggung.

Bass yang dikenal saat ini sebenarnya baru ada sekitar tahun 1930-an. Kebanyakan sebelum tahun itu bass masih dimainkan secara vertical dan sangat berat, berbeda dengan gitar yang dimainkan secara horizontal dan sangat nyaman ketika pemainnya melantumkan nada-nada. Instrumen bass baru dimainkan secara horizontal di pertengahan tahun 1930-an. Seorang guru, musisi juga pembuat instrumen dan amplifier, Paul H. Tutmarc, yang bekerja pada Audiovox Seattle, Washington. Para pemain bass tertarik dengan desain kompak yang dibuatnya, tak hanya itu, ia membuatnya dalam desain elektronik, meninggalkan desain konvensional jauh di belakang.

Bass elektronik horizontal ini diperkenalkan pada publik di tahun 1935, namun baru pada tahun 1937 diiklankan di media massa dan menjadi bass elektronik pertama yang mengadaptasi bentuk gitar sebagai formatnya. Dengan bentuk itu lalu penambahan fret menjadikan instrument ini demikian mudah untuk dimainkan dan makin mampu menjaga ritme dan harmoni bermusik, sayangnya produksi gitar bass oleh Audiovox ini tak banyak diserap oleh pasar dan mereka harus menghentikan produksi di tahun 1950.

Perjalanan gitar bass tak berhenti sampai di situ saja. Pada awal tahun 1950-an, Leo Fender tampil ke muka dengan memproduksi gitar bass itu secara besar-besaran. Produksi massal gitar bass ini dinamakan Fender Precision Bass yang diajukan ke public pada tahun 1951, Leo Fender sendiri sebenarnya adalah akuntan yang belajar sendiri menjadi mekanik elektrik, dari hanya sekedar memperbaiki radio ia kemudian membuat temuan-temuan elektronik dan amplikasi instrument elektronik khususnya untuk instrument elektronik, Leo hanya membuat saja, ia tak mampu memainkan gitar maupun bass. Desain bass yang dibuat oleh Leo secara tak langsung meletakkan dasar dari desain bass yang ada saat ini. Desain bass pertamanya sangat simple dan memiliki emapt bagian pickup untuk menghantarkan sinyal-sinyal listrik ke amplifier. Tahun 1954, perubahan terjadi pada tubuh gitar bass ini dengan memberikan tepian yang lebih enak untuk menunjang permainan, lalu tiga tahun kemudian pickup yang tadinya empat digabungkan menjadi satu. Di tahun 1960, Fender meluncurkan jenis baru dari gitar bass bernaman Fender Jazz Bass.

Setelah fender mengeluarkan produk massal bass, langkahnya diikuti oleh produsen instrument lainnya, seperti Gibson, Danelectro dan beberapa merek lain tentunya dengan versi mereka masing-masing. Mulai saat itu Basis tak hanya berada di belakang saja menemani drummer, mereka mulai berada di depan baik dalam urusan suara maupun performa.

Jaco Pastorius termasuk bassis yang banyak melakukan perubahan dalam permainan instrument musik ini, teknik permainannya yang dikagumi orang adalah ia menggunakan harmonic palsu yang dijadikannya melodi. Revolusi yang sangat sederhana namun banyak dipakai oleh musisi-musisi setelahnya. Pemain bass yang meninggal pada tahun 1987 ini memang dilahirkan untuk bermain elektrik bass dengan ibu jarinya yang besar dan jari-jarinya yang panjang.

Majalah Guitar Player memberikan gelar sebagai bassis rock terbaik sebanyak lima kali pada Billy Sheehan, bassis untuk grup Mr Big. Dan David Lee Roth band ini diibaratkan sebagai Eddie Van Halen-nya instrument bass, gaya bermainnya yang tidak ortodok itu menjadi semacam standar baru bagi bass pada musik rock, tidak sedikit yang berusaha untuk bermain sesuai dengan warnanya, namun tak seorang pun yang berhasil menduplikasi bunyi-bunyian yang ia hasilkan dari permainannya. Dalam masa kurang lebih 35 tahun karirnya, ia sudah berada di lebih empat ribu pertunjukan, langkahnya di dunia musik diawali pada grup Tweeds yang kemudian berubah menjadi Talas, dari Talas ia kemudia bermain dengan David Lee Roth band dalam album Éat em and Smile dan Skyscraper, karena perbedaan kepentingan dan perselisihan pribadi ia keluar di tahun 1988 kemudian bersama Paul Gilbert (Racer-x), Pat Torpey dan Eric Martin membentuk Mr.Big yang meroketkan namanya.

Gary Lee Weinrib atau lebih dikenal dengan nama Geddy Lee adalah bassis sekaligus kibordis grup rock asal Canada, RUSH. Permainannya dalam setiap lagu-lagu memberikan inspirasi sekaligus pengaruh pada pemain bass di bawahnya, tidak hanya pada musik rock saja namun juga ke aliran heavy metal, seperti Les Claypool, Steve Harris dan John Myung serta beberapa nama lagi. Bersama dengan rekan-rekan dalam band, Alex lifeson dan Neil Pert, ketiganya mendapat bintang penghargaan dari pemerintah Canada atas pencapaian karir mereka.

Bassis sekaligus pemain bass grup Primus, Les Claypool dikagumi karena permainan bassnya yang funky dan kreatif, meskipun ia tak menyangkal bahwa banyak pengaruh dari Geddy Lee dalam teknik permainannya. Namun yang membedakannya ia mencampur gaya Geddy Lee dengan teknik heavy metal tapping dan gaya permainan jari slap milik Stanley Clarke.

Dalam subgenre heavy metal ada dua nama bassis yang tak terbantahkan, pertama Cliff Burton bassis Metallica dan Steve Harris dari Iron Maiden. Cliff Burton masuk Metallica menggantikan Ron McGovney di tahun 1982, Burton mempesona anggota Metallica dengan memainkan bassnya melalui wah-wah gitar, permainannya yang berapi-api namun sangat melodius ini menjadi pengaruh terbesar dari permainan Geddy Lee. Cliff Burton tewas karena kecelakaan lalu lintas di dalam bus yang membawa grup itu tur di Swedia.

Kesemuanya itu membuktikan bahwa pemain Bass pun mampu tampil dan dapat mendepak gitaris dari kepopularitasan, namun yang penting adalah dalam suatu band adanya kelebihan dan keunikan dari salah satu maupun ban secara keseluruhan yang dapat menghantar band itu menjadi semakin top.

Senin, 25 Mei 2009

Tehnik Bermain Bass

Dalam bermain bass kita membutuhkan tehnik-tehnik tertentu agar permainan kita dapat menyesuaikan permainan kita dengan lagu yang sedang kita iringi. Permainan bass mempunyai bermacam-macam tehnik, dan tehnik –tehnik nya adalah :

- Fingering
Tehnik Fingering adalah cara klasik dimana jari tengah dan jari manis tangan kanan merapat, pada tangan kiri kita gunakan untuk bagian atas neck dengan posisi jari-jari merenggang. Tehnik ini membuat kelingking tangan kanan menjadi tidak efektif, sehingga fungsi kelingking digantikan oleh ibu jari.

- Walking Bass
Dalam tehnik Walking Bass pemain dituntut untuk bermain stabil tanpa terputus-putus. Walking Bass dapat kita lakukan dengan petikan yang dilakukan dengan menggunakan dua atau tiga jari tangan kanan. Tehnik Walking Bass biasanya di gunakan dalam corak musik Jazz.

- Bermain Chords
Melalui tehnik bermain chords memungkinkan si pemain dapat bermain solo bass, arpeggio atau chord. Dalam kelompok tanpa piano Double stops atau Tripple stops sering digunakan.

- Bowing
Tehnik ini membutuhkan keterampilan sang pemain agar menghasilkan dengan tekstur yang lebih kaya dengan cara dengan menggesek atau bowing terutama untuk nada yang ditahan dalam tempo lambat.

- Slapping
Dalam memainkan bass kita mengenal tehnik Slapping yaitu dengan mendentingkan senar dengan ibu jari tangan kanan dan pada saat yang bersamaan jari yang lain menarik senar keatas.

Kunci Dasar Bass

Sebelum mempelajari bagaimana bermain bass yang benar, anda perlu mengetahui dan mempelajari seluk-beluk bagaimana cara memainkan bass. Untuk memainkan jari-jari pada papan fret gitar bass, anda harus mengetahui kunci-kunci dasar pada gitar bass. Berikut ini saya berikan 7 kunci dasar dalam bermain bass.

- Kunci A










- Kunci B










- Kunci C










- Kunci D










- Kunci E










- Kunci F










- Kunci G











Titik bulat berwarna hitam merupakan titik dimana jari menekan fret. Seperti contoh pada kunci A, tekan senar 4 pada fret ke-5 maka akan berbunyi nada kunci A. Pada gambar, terlihat garis senar yang ditebalkan. Ini artinya senar tersebut dibunyikan tanpa ada tekanan pada fret.

Sabtu, 23 Mei 2009

Belajar Bass Bagi Pemula

Untuk belajar bass sebaiknya anda belajar gitar terlebih dahulu, karena orang yang dapat bermain gitar otomatis bisa bermain bass, namun jika anda bisa bermain bass tidak otomatis bisa bermain gitar. Kunci dan nada pada gitar bass tidak terlalu jauh berbeda pada gitar, sehingga ada baiknya jika anda belajar kunci dasar gitar dahulu. Selain itu anda bisa menghemat uang, karena tidak perlu membeli bass, tetapi cukup gitar kayu yang murah saja sudah cukup.

Belajar bermain gitar awalnya memang sulit dan terkadang membuat stres orang yang mempelajarinya. Untuk bermain gitar anda harus siap merasa agak sakit pada ujung jari kiri anda, karena akan digunakan untuk menekan senar untuk membuat formasi kunci gitar. Terkadang harus membuat ujung jari kita menjadi kapalan maupun melendung baik jari di tangan kiri maupun kanan. Untuk mendapatkan sesuatu anda memang harus mengorbankan sesuatu.

Jika anda berencana untuk kursus sebaiknya anda jangan ikut kursus sebelum menguasai tehnik dasar tempo lagu, kunci dasar gitar dan kocokan gonjreng pada gitar. Jika anda belum menguasai hal itu anda hanya akan memperlama masa kursus anda yang akan menghabiskan uang.

Untuk menghemat biaya anda bisa belajar pada teman, saudara atau tetangga yang anda kenal baik dan bisa bermain gitar. Jika tidak ada yang bisa bermain gitar maka anda harus belajar otodidak alias belajar sendiri.

Yang diperlukan untuk belajar gitar sendirian :
- Gitar apa saja boleh kayu dan boleh lisrik
- Buku atau majalah lagu-lagu yang ada kunci gitarnya beserta petunjuk kunci gitar
- Kaset, CD atau MP3 lagu yang ada di buku lagu
- Kemampuan stem atau menyetem gitar

Untuk memulai latihan anda harus menyetem gitar anda terlebih dahulu agar suara 6 senar gitar bisa harmonis dan tepat. Jika tidak distem maka anda tidak akan bisa belajar, karena suaranya tidak mungkin pas. Untuk menyetem gitar anda bisa meminta pertolongan orang lain atau stem sendiri dengan insting. Untuk masalah stem gitar anda bisa mencari buku panduan bermain gitar di toko buku.

Jika anda mau stem sendiri, maka caranya adalah dengan menyamakan fret ke 5 suatu senar dengan satu senar setingkat di bawahnya pada fret 0. Kecuali pada senar ketiga dari bawah yang harus distem pada fret ke 4 dengan fret 0 di senar kedua dari bawah. Anda harus menggunakan filing anda apakah suara suatu fret dengan fret di bawahnya sudah sama suaranya. Jika tidak sama putar-putar pengendali tegangan senar pada ujung gitar sampai pas.

Jika sudah OK, maka selanjutnya anda tinggal mencoba gonjreng pada kunci standar sampai jari anda anda terbiasa dengan posisi masing-masing kunci. Kemudian coba buka buku lagu-lagu yang ada kunci gitarnya, lalu coba ikuti perubahan dari kunci ke kunci dengan tempo yang sesuai dengan aslinya sebisa mungkin berdasarkan filing anda.

Jika sudah bisa maka anda bisa mencoba bermain bareng dengan suara kaset atau lagu yang sebenarnya. Namun syaratnya adalah steman pada gitar anda sesuai dengan steman yang ada di kaset dan kunci lagu yang ada di buku atau majalah juga benar sesuai dengan yang di kaset dan gitar anda.

Jika anda sudah agak lancar, anda bisa melanjutkan ke kursus atau inovasi sendiri belajar hal-hal lainnya dari buku atau kenalan anda. Jika sudah menguasai anda bisa membentuk grup band anda sendiri bersama orang lain dan bisa memulai untuk belajar memainkan gitar bass dengan modal pengetahuan awal dari belajar bermain gitar.

Selamat berlatih!!

Kamis, 21 Mei 2009

Penalaan/Tunning Pada Senar Bass

Ada beberapa cara penalaan/tunning pada senar bass,

  1. Pada bass yang memiliki 4 senar biasanya ditalakan ke "G-D-A-E", "G-D-A-D", "G-D-G-D", "D-A-E-B", "F-C-G-D" atau "F-C-G-C".
  2. Pada bass yang memiliki 5 senar biasanya ditalakan ke "G-D-A-E-B" tapi terkadang "C-G-D-A-E".
  3. Pada bass yang memiliki 6 senar biasanya ditalakan ke "C-G-D-A-E-B" atau "B-G-D-A-E-B", walaupun "E-B-G-D-A-E" juga sering digunakan.

Penalaan di atas diurutkan berdasarkan nomor senar (senar 1, senar 2, dan seterusnya), di mana senar 1 adalah senar terbawah dari gitar bass (senar yang paling tipis).

Pemain bass memilih menggunakan bass dengan lima senar atau pun enam senar dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya. Bass bersenar enam jarang dipakai daripada bass bersenar empat dan bass bersenar lima. Biasanya bass bersenar enam ini banyak dipakai oleh pemain bass beraliran jazz, walaupun tidak dimungkiri pemain beraliran rock-pun ada juga yang memakainya, dikarenakan lebih luasnya jangkauan nada yang bisa dimainkannya.

Bass Guitar

Gitar bass listrik adalah salah satu alat musik yang menggunakan listrik untuk mengeluarkan nada-nada bass. Penampilannya serupa dengan gitar listrik namun memiliki ukuran leher yang lebih panjang lebih besar dan hanya memiliki 4 senar (beberapa gitar bass listrik memiliki 5 hingga 6 senar) serta memiilki bobot yang lebih berat. Bobotnya yang berat disebabkan karena senarnya yang lebih tebal (untuk menjaga kerendahan nada) sehingga harus memilih kayu ang lebih padat dan keras untuk menyeimbangi tekanan pada leher gitar. Selain itu ukuran fret (kolom pada gitar) yang lebih besar yang disesuaikan dengan ketebalan senar.
http://www.bassguitars.us/http://www.coolbuzz.org/entry/pro-electric-quadruple-neck-instrument-with-guitar-bass-banjo-mandolin-necks/

Ada banyak jenis bass yang dipakai sampai dengan saat ini. Yang paling banyak dipakai berupa contra bass dan cello bass (yang biasa digunakan untuk pertunjukan opera), bass listrik (biasa digunakan untuk semua jenis pertunjukan terutama band) serta bass fretless yang sama dengan bass listrik tapi tidak ada fret (kolom/pembatas pada papan tekan/neck) pada bass tersebut. Prinsip kerja bass fretless mirip dengan contra/cello bass hanya saja berbentuk gitar listrik.